Kamis, 10 Maret 2011

Pengertian Puisi



Puisi Adalah bentuk ekspresi pengalaman empirik atau batin seseorang yang diwujudkan dengan bahasa-bahasa indah, perumpamaan dan kiasan. Puisi juga merupakan cara penyampaian tak langsung dari seseorang terhadap sesuatu hal yang dirasa menggelitik naluri estetika, emosi dan perasaan jiwa yang dialami seseorang.
Cara tak langsung itu dilakukan melalui aneka bentuk perumpamaan yang terangkai dalam sajian kata-kata yang indah, singkat, multitafsir dan cerdas. Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra memiliki dua fungsi yakni sebagai karya sastra itu sendiri dan juga sebagai cara atau alat bagi siapa yang memegang puisi tersebut.
Puisi sebagai nilai karya sastra mutlak mengikuti kaidah estetika dan unsur-unsur yang mewajibkan keindahan pada sebentuk karya sastra. Sedangkan puisi sebagai alat dimaksudkan ke arah pengertian ideologi sastra itu sendiri. Puisi bisa dijadikan alat untuk melakukan apa saja oleh si penulisnya.
Bagi seorang aktivis dakwah, puisi menjadi bagian dari upaya ia menyebarkan nilai-nilai kebaikan dari apa yang ia pahami. Maka muatan puisinya merupakan pesan dari apa yang menjadi prinsip utama yang dipegang oleh si penulis.
Seorang aktivis mahasiswa akan menjadikan puisi sebagai sarana ia menyuarakan ekspresi kritikan terhadap kebijakan pemerintah. Puisi dijadikan sebagai alat kedua aksinya selain mungkin turun ke jalan. Di sini sastra berfungsi sebagai nilai kritik sosial.
Penyair-penyair yang lantang dengan puisi-puisi heroik seperti sastrawan kenamaan nasional Taufik Ismail. Di setiap sajak-sajak yang Taufik hadirkan tak lepas merupakan nafas idealisme sosok Taufik terhadap bentuk perkembangan kehidupan bernegara.
Taufik Ismail mencintai negerinya melalui goresan sajak-sajak heroik yang menginspirasi kalangan muda untuk terus berpegang pada idealisme dan semangat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di tanah air. Bagi Taufik Ismail, puisi adalah cara yang dipilihnya untuk menyuarakan terhadap sesuatu yang menjadi hal yang ia perjuangkan.
Lantas bagaimana dengan seorang yang sedang dilanda jatuh cinta? Bagi orang yang sedang dimabuk asmara, puisi tentu saja menjadi alat yang ia gunakan untuk memperindah nuansa asmara yang sedang dijalaninya.
Tak jarang kita temui seorang yang merayu orang lain menggunakan kata-kata indah sebuah puisi. Pasangan kekasih yang sedang dimabuk cinta biasanya merupakan orang-orang yang sangat sensitif dengan nilai-nilai keindahan sebuah puisi. Jadi sangat jelas bahwa disamping memiliki fungsi sebagai karya sastra itu sendiri, puisi adalah juga sebuah cara atau alat yang diciptakan seseorang dalam meraih sebuah tujuan yang ia inginkan.

Unsur-unsur Puisi

Puisi adalah karya sastra yang dibangun dengan titik tekan nilai estetika dan pesan yang hendak disampaikan oleh si penyair. Meskipun ada sebagian orang yang menafikan keberadaan pesan di dalam sebuah karya sastra, namun hal terpenting yang akan berguna bagi pembaca sebenarnya yang paling penting adalah manfaat yang ia dapatkan setelah membaca karya sastra tersebut. Jadi tak hanya sebatas nuansa keindahan estetika sebuah karya sastra semata. Berikut unsur-unsur puisi yang merangkai keindahan sebuah karya sastra puisi tersebut;
  1. Diksi

    Merupakan pilihan kata yang membangun rangkaian metafor. Pilihan kata yang baik merupakan pilihan kata yang menopang kekuatan kata sebelumnya. Kata-kata yang segar, baru dan unik akan semakin memperindah sebuah diksi. 
  2. Metafor

    Merupakan bentuk perumpamaan yang disajikan dalam melukiskan suatu maksud dalam puisi. Misalnya seseorang yang ingin mengibaratkan usia seseorang yang tidak kekal, ia memilih daun sebagai metafor kefanaan. Daun pada mulanya kuncup, hijau, kuning, tua dan mati. Seperti itu jugalah usia dari manusia.
  3. Citraan

    Bisa bersifat rabaan, pendengaran, penglihatan dan sebagainya.
  4. Tipografi

    Merupakan bentuk sajian bait perbait dari sebuah puisi. Apakah ditulis lurus, zigzag, membentuk prosa dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed by Animart Powered by Blogger